Qonita Lutfiyah Takjub Dengan Rumah Maggot: Solusi Sampah Inovatif Berdayakan Anak Muda!

Dwi Retno Sari

Depok, SatuNet.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Qonita Lutfiyah, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah rumah budidaya maggot di Kecamatan Bojongsari pada Rabu (4/6/25).

Dalam roadshow yang menyasar Kelurahan Duren Seribu, Pondok Petir, dan Serua ini, Qonita dibuat takjub dengan inovasi pengelolaan sampah organik yang telah berjalan lama di lokasi tersebut.

Qonita Lutfiyah, mengaku sangat terkesan dengan efektivitas rumah maggot dalam mengolah sampah organik milik warga, sehingga tidak lagi membebani Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

“Misalnya di Pondok Petir ini. Saya sangat apresiasi sekali. Kalau saya bilang sih menjadi awal ya untuk pilot project rumah maggot,” ungkapnya dengan antusias.

Yang lebih membanggakan, inisiasi dan pengelolaan rumah maggot ini justru digerakkan oleh anak-anak muda setempat. Qonita pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder, tokoh masyarakat, serta camat dan lurah yang senantiasa memberikan dukungan.

Qonita Lutfiyah, menegaskan bahwa budidaya maggot memiliki peran vital dalam mengatasi permasalahan sampah di Depok. Ia mencontohkan di Pondok Petir, di mana hampir 2 kuintal sampah masuk setiap harinya berhasil diolah. “Dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Qonita menambahkan, budidaya maggot bukan hanya sekedar solusi sampah. Lebih dari itu, ia melihat potensi besar maggot sebagai tulang punggung ketahanan pangan dan potensi ekonomi baru.

“Bisa juga nanti dijual, bisa juga menjadi pupuk. Dan ini kan efeknya domino. Bukan hanya kita dapat mengatasi sampahnya saja, tapi juga bisa ketahanan pangannya. Juga yang punya peternakan ayam, peternakan lele, dan lain sebagainya,” terang Qonita.

Melihat potensi tersebut, Qonita Lutfiyah pun mengajak seluruh Rukun Warga (RW) untuk turut serta membantu menyosialisasikan pentingnya pemilahan sampah kepada masyarakat. “Karena masih banyak juga masyarakat yang masih belum bisa memilah mana yang organik dan anorganiknya,” ungkap nya.

Terakhir, ia juga meminta perhatian serius dari Pemerintah Kota Depok, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sebagai penanggung jawab teknis pengelolaan sampah. “Saya juga minta kepada pemerintah kota dalam hal ini di DLHK, bisa melihat turun langsung ke lapangan supaya bisa memberikan support-nya,” pungkas Qonita Lutfiyah.

Penulis: Dwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *