Depok, SatuNet.co – Kisah inspiratif datang dari Qonita Lutfiyah, Anggota DPRD Kota Depok, dalam wujud pengabdian kepada kedua orang tuanya. Ia memilih hijrah dari Jakarta ke Depok untuk mengembangkan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Rahman 3, sebuah cabang dari dua pesantren serupa yang telah lebih dulu berdiri.
Merintis sejak tahun 2006, langkah awal Qonita adalah membangun sebuah masjid di Ponpes Daarul Rahman 3 yang berlokasi di Jl. Sawangan Elok Nomor 1, Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Pembangunan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Berlandaskan pondasi tersebut, KH. Syukron Ma’mun, ayahanda Qonita Lutfiyah, kemudian mendirikan Ponpes Daarul Rahman 3. Dimulai dengan 60 santri, kini pesantren ini telah berkembang pesat dengan jumlah santri mencapai 1.200 orang.
Keberadaan Ponpes Daarul Rahman 3 terbukti sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Qonita Lutfiyah menjelaskan bagaimana pesantren ini turut memberdayakan ekonomi lokal.
“Saya menegaskan kepada santri bahwa di sini tidak ada laundry, dengan tujuan supaya ibu-ibu di sekitar Ponpes bisa diberdayakan. Dan alhamdulillah warga terbantu secara ekonomi dengan hal ini,” ujar Qonita, Senin (26/5/25).
Qonita Lutfiyah, juga menekankan pentingnya pesantren sebagai lembaga pendidikan karakter. “Pesantren merupakan pendidikan karakter, kalau di pesantren bukan hanya yang memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga harus memiliki kecerdasan spiritual dan emosional. Ini yang penting sebagai pondasi generasi muda,” terangnya.
Ponpes Daarul Rahman 3 memulai jenjang SMP pada tahun 2006 dan jenjang SMA pada tahun 2009. Sistem pendidikan di pesantren ini menganut kurikulum ganda selama enam tahun (SMP-SMA), sehingga diharapkan santri dapat melanjutkan pendidikan menengah mereka di tempat yang sama.
“Di sini kita menganut sistem 6 tahun SMP, SMA jadi diharapkan lulus SMP di sini masuk SMA di sini. Karena kita kan kurikulumnya ganda, kurikulum agama juga supaya pembelajaran kitab, bahasa Arab-nya tidak terpotong di tengah,” jelas Qonita.
Meski kini juga berkiprah di dunia politik, Qonita Lutfiyah bersyukur dapat menyeimbangkan dua dunia yang sangat berbeda tersebut. “Saya bersyukur dengan di dua dunia yang sangat berbeda, di pesantren dan politik tapi itu saling mengingatkan. Disaat saya terjun politik pesantren sebagai rem-nya,” tuturnya.
Ia, menutup penjelasannya dengan menegaskan kembali esensi dari semua usahanya. “Ini wujud pengabdian saya kepada orang tua dengan keberadaan pesantren ini bisa memberikan manfaat bagi warga Depok.”