SatuNet.co,Depok – Unruk kesekian kalinya seorang pejabat publik seorang Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna melontarkan ‘sentilan’ tegas mengenai peran pers saat menggelar Sosialisasi Komisi (Soskom) tahun 2025 di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Selasa (4/11/2025).
Di depan puluhan keluarga besar PWI, pria yang akrab disapa Ades tidak hanya memaparkan tugas dan fungsinya sebagai Ketua DPRD, tetapi juga menyoroti pentingnya independensi wartawan dan fungsi wartawan sebagai kontrol sosial.
Salah satunya ketika pernyataan yang paling mencuri perhatian dan disambut meriah oleh anggota PWI adalah kritiknya terhadap potensi ‘komersialisasi’ peran pers.
“Wartawan jangan seperti Humas, nanti dari Humas jadi staf ahli BUMD,” ujar Ades, yang mengundang tawa dan tepuk tangan.
Ades mengatakan harus mengerti peran seorang wartawan dan menegaskan bahwa fungsi pers sebagai pengawas sangat penting, meskipun hal itu bisa berujung pada kritik terhadap pemerintah. Ia bahkan menyinggung struktur pemerintahan daerah.
“Dalam undang-undang pemerintahan daerah tidak ada oposisi sebenarnya. Saya juga sebagai unsur penyelenggara pemerintah,” jelasnya.
Ades selalu mengatakan panjang lebar secara spesifik memberi ruang bagi pers “Kalau wartawan bebas mengkritik, bebas punya perbedaan angle cuma konsekuensinya ada,” tegas Ades.
Dalam forum yang hangat karena dibatasi waktu tersebut, Ades juga menerima permintaan langsung dari PWI Depok terkait renovasi gedung kantor dua lantai yang sekarang sudah tidak layak lagi dikarenakan wartawannya sudah banyak tidak bisa menampung kalau-kalau ada tamu yang datang ke kantor PWI.
Menanggapi harapan tersebut, Ades memberikan janji konkret, meskipun harus menunggu waktu. “Akan saya perjuangkan di tahun 2027 untuk renovasi kantor PWI, untuk ditahun ini belum ada usulannya,” katanya, memberikan angin segar bagi organisasi pers tersebut.
Di tempat yang sama Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah menyampaikan perbedaan penulis dengan wartawan dan humas
“Seorang penulis itu “hadisnya” “Katakan Selaras Hati Nuranimu”, sedangkan seorang jurnalis “Katakan Yang Benar Walau Pahit”, sementara seorang humas, “hadisnya” boleh dibilang “Katakan Yang Baik Atau Diam”. Barangkali, itulah yang membedakan antara ketiganya. Pasti, semua bakal paham perbedaannya,” ungkapnya.
Kegiatan Soskom ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian tugas legislatif, tetapi juga menjadi momen penting bagi Ketua DPRD untuk menegaskan dukungannya terhadap peran kritis dan independen pers dalam pembangunan Kota Depok.tutup.











