SatuNet.co,Depok – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama PT Etana Biotechnologies Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dalam pelaksanaan penelitian klinis terhadap produk terapi yang ditujukan untuk penanganan pasien dibetes Melitus Tipe 2.
Kerja sama penelitian klinis untuk terapi Diabetes Melitus tipe 2 merupakan bagian dari komitmen kedua institusi dalam mendukung inovasi di bidang kesehatan.
Produk terapi yang diteliti dikembangkan oleh Etana, perusahaan biofarmasi nasional yang berfokus pada produk penanganan penyakit metabolik dan kronis melalui pengembangan produk berbasis teknologi mutakhir.
Penelitian uji klinis dilaksanakan dengan pengawasan ketat dari para peneliti medis ahli kedua pihak. RSUI melibatkan Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD yaitu Endokrinolog sekaligus akademisi di Universitas Indonesia sebagai peneliti utama.
Tim peneliti akan bekerja sama untuk memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan kaidah ilmiah, protokol penelitian, dan etika medis yang berlaku.
Penelitian klinis merupakan tahap krusial dalam pengembangan obat, karena hanya melalui proses ini efektivitas dan keamanan suatu terapi inovatif dapat dinilai secara ilmiah sebelum digunakan lebih luas oleh masyarakat.
Direktur Utama RSUI, dr. Kusuma Januarto, Sp. OG, Subsp. Obginsos menyampaikan bahwa kerja sama uji klinis mencerminkan peran RSUI sebagai rumah sakit pendidikan yang tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis di Indonesia.
“RSUI melalui riset klinis yang berorientasi pada keselamatan dan kemanfaatan pasien akan menjadi bagian dari inovasi terapi diabetes yang memiliki maslahat bagi masyarakat khususnya pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia,” ujarnya
Sebagai rumah sakit pendidikan yang masuk dalam Global Top 250 Hospitals versi Brand Finance, RSUI terus berupaya memperkuat posisi dalam kolaborasi riset strategis baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu indikator penting dalam penilaian tersebut adalah keterlibatan aktif rumah sakit dalam kerja sama penelitian yang berdampak luas, termasuk penelitian klinis yang mendukung pengembangan terapi inovatif untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.
Chief Finance Officer Etana, Liauw Tek Kim menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis, karena sejalan dengan visi Etana untuk menghadirkan inovasi bioteknologi yang berdampak nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
“Kami meyakini bahwa penelitian klinis produk GLP-1 dalam pengobatan diabetes dan obesitas merupakan salah satu terobosan yang dapat memberikan kontribusi besar, tidak hanya dari sisi klinis, tetapi juga dalam mendukung kemandirian industri farmasi nasional.”
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi banyak orang, khususnya dalam menghadirkan terapi pengobatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Selain itu, kolaborasi yang dijalankan antara RSUI dan Etana juga menjadi wujud penguatan sinergi antara dunia industri, akademik, dan pelayanan kesehatan.
Kemitraan ini diharapkan menjadi fondasi mendorong kesehatan yang berbasis riset dan berorientasi pada ilmu pengetahuan sertapeningkatan mutu pelayanan kesehatan nasional.